TANJUNGPANDAN, DISKOMINFO – Sejak pagi hari (6/2) ruang Bidang Keluarga Berencana, Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga tampak lengang. Kemana mereka ?. Tidak !, mereka bukannya tidak bekerja. Hari ini sejumlah pegawai justru sibuk melakukan sosialisasi Keluarga Berencana. Kantor yang terletak di Jalan A.Yani No 4 Tanjungpandan ini sebelumnya Kantor Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa, Perempuan Dan Kb dan sejak diterapkan SOTK yang berlaku Januari 2017 berubah nomenklatur menjadi Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, dan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa sebagaimana disebutkan dalam Peraturan Bupati Belitung Nomor 47 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana, Dan Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa Kabupaten Belitung. Terbitnya peraturan Bupati diatas, semakin mempertegas bahwa pengendalian penduduk dan mewujudkan Keluarga Berencana justru semakin diperkuat.
Sepanjang 2012-2013 sebesar tingkat pertumbuhan penduduk sebesar 2,21 persen per tahun dengan tingkat kepadatan penduduk Kabupaten Belitung mencapai 73 orang per km2. 2,21 persen per tahun. Bagaimana dengan tahun 2016 ?. Hingga saat ini BPS Kabupaten Belitung belum mempublikasan pertumbuhan penduduk 2016. Sebagai perbandingan, saat ini laju pertumbuhan penduduk Indonesia 1,3 persen, artinya setiap tahun ada tambahan 3 juta orang. Hal ini diungkapkan Presiden Jokowi saat meresmikan program Kampung Keluarga Berencana di Desa Mertasinga, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon 14 Januari 2016. Lebih lanjut Jokowi menjelaskan bahwa permasalahan kependudukan ini menuntut terpenuhinya kebutuhan makanan, sandang, kesehatan, pendidikan, hingga lapangan kerja.
Karenanya, akseptor KB semakin diperkuat dan diperluas. Dulu sasarannya perempuan, sekarang peran pria juga dituntut. Bertempat di Graha Resto Desa Lesung Batang, pegawai tampak sibuk mempersiapkan Kegiatan Sosialisasi Askes dan Kualitas Pembinaan Kesetaraan Keluarga Berencana terutama dalam meningkatkan peran pria ber-KB. Sejumlah Kader Penyuluh KB dari 5 kecamatan hadir (fiet)