Dari Bubor Sum-Sum hingga Pisang Selimut

TANJUNGPANDAN, DISKOMINFO – Pernah mendukung politisi tersandung gara-gara nasi bungkus ?. Berita ini menjadi viral dan medos dan layar kaca karena dikaitkan dengan Demo di pemukiman Mantan Presiden. Sejatinya makanan adalah untuk menopang denyut nadi kehidupan. Bahkan beragam makanan mengingatkan kita pada kematian seperti jajak turak, ikatannya menyerepui pocong. Serabi disajikan ketika digelar ‘bilang ari’. Namun ada juga tradisi pembentokan panitia gawai yang selalu menyerta bubor kacang.

Kue-kue tradisional mengingatkan pada tradisi luhur nenek moyang dan sejatinya bukan bahan untuk dipolitisir seperti nasi bungkus para pendemo. Hari ini, Kamis, 9 Februari 2017, ibu-ibu yang tergabung dalam PKK Kabupaten Belitung menggelar Lomba Makanan Serba Ikan, Lomba Makanan B2SA (Beragam, Bergizi , Sehat dan Aman) , Lomba Kue Tradisional di Ruang Serbaguna Pemkab Belitung dalam rangka memperingati Hari Gerak PKK ke-45.

Beragam makanan disaikan dengan sajian yangmengundang selera. Selain mangkok yang menarik, Ibu PKK dari Kecamatan Tanjungpandan menyajikan bubur sum-sum yang diatasnya diletakkan buah cery. Tidak hanya selera, sajian makanan B2SA patut dilombakan karena tidak satupun jenis pangan yang mengandung gizi lengkap yang dibutuhkan tubuh. Sementara manusia membutuhkan lebih kurang 45 jenis zat gizi (karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air) dalam jumlah cukup. Alasan kesehatan juga dilakukan ibu-ibu di kampong. Misalnya nanas yang ada dalam kuah gangan, diyakini dapat memotong rantai kolestrol dalam tubuh. Selain itu makanan dan kue tradisional memiliki sebutan yang unik yang seperti bubor sum-sum, bingke berendam, turak, ipok-ipok, sengkulun, kacang tejepit hingga pisang selimut.

Ibu rumah tangga adalah tokoh sentral dalam menyajikan makanan beragam, bergizi , sehat dan aman. Sosok ibu juga mampu menggerak peran perempuan dalam masyarakat. Buktinya, Mak Inang dan Mak Panggong adalah sosok penentu gegap gempitanya gawai di sebuah kampong. Peningkatan Peran ibu dalam pembangunan makin dituntut.

Peran ibu-ibu PKK terkoodinir kedalam beberapa Kelompok Kerja untuk melaksanakan 10 Program Pokok PKK yang merupakan kebutuhan dasar rumah tangga. Pokja I mencakup program Penghayatan dan Pengamalan Pancasila dan Gotong Royong. Pokja II mencakup program Pendidikan dan Ketrampilan dan Pengembangan Kehidupan Berkoperasi, Pokja III mencakup program Pangan,Sandang,Perumahan dan Tatalaksana Rumah Tangga dan Pokja IV mencakup program Kesehatan, Pengembangan Kehidupan Berkoperasi,Kelestarian Lingkungan Hidup dan Perencanaan Sehat.

Peringkatan Gerak PKK ke-45 tidak hanya menggelar lomba makanan dan kue tetapi juga lomba administrasi KK, Kader PKK, Hatinya PKK, Posyandu, Kader Posyandu, PHBS, Toga, Penyuluhan Pola Asuh Anak dan remaja yang nantinya penghargaan pemenang diserahkan oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten, Hj.Asmarani pada puncak acara Peringatan Hari Gerak PKK ke-45. yang jatuh pada tanggal 6 Maret 2017. Kegiatan ini bersumber dana dari Kantor Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *