Drs.Kim Ho, panggil saja dia “Wonder”. Yulius punya pendapat lain, beri ia gelar “Magic Wonder”. Kala itu saya hanya bisa pasrah dengan gelar. Biar adil, panggil saja Wonder.
Maka sejak itu ia dikenal dengan panggilan Wonder. Soal pegangan dan turun ke jalan, jangan ditanggapi serius karena yang dimaksud Wonder pegangan itu berarti pijatan, tepatnya tukang pijat. Tidak ada kaitannya dengan dunia politik yang sekarang ramai diperbincangkan.
Ooh, ternyata dalam hidup ini bukan hanya gelar sarjana yang diburu, Wonder pun sering diburu pelanggannya.” Tahun 80an pijat hanya dihargai 5.000 paling tinggi 10.000 tapi sekarang berkali lipat.Artinya kampung kita sudah maju”, ujar Wonder memberi arti. Lalu siapa sebenarnya Wonder?. Ternyata namanya Kasuri, tepatnya Bambang Kasuri. Sayang Wonder tidak tahu arti nama sebenarnya. Ia hanya tahu siapa pelanggannya yang setia di Tanjungpandan ini.
Tokoh seperti Wonder yang mengggeluti jasa pijat berkembang pesat di Kota Tanjungpandan saat ini. Bahkan ada yang memperkerjaan perempuan dengan menyebut usahanya Panti Pijat. Sebelum istilah pijat berkembang, istila pijat menggunakan sebutan urang. Bukan wonder hand, wonder magic tapi tukang urut. Mustafa atau Tapot adalah satu dari tukang urut yang paling terkenal. Apa yang tidak mungkin di dunia kedokteran (artopedi), dimungkinkan. Sayang, beliau sudah meninggal dunia.
Seperti yang diceritakan Wonder, ia belajar banyak sebelum dikenal seperti sekarang ini “ Ada daerah (pada tubuh) yang rawan karena saat itulah darah berkumpul yakni Pukul 12 siang, pukul tiga sore dan menjelang magrib” jelas Wonder sembari menggabungkan dengan jari telunjuknya bersilangan. Ilmu tukang pijat umumnya didapat secara otodidak. Kalau ditelusuri, banyak terkait dengan pengobatan tradisional (herbal). Kek Tapot misalnya, setelah memijat pasiennya, ia bisa membungkus daerah tempat tulang yang patah dengan akar-akaran atau daun-daunan. Ada yang hanya memberi obat oles yang diramu sendiri seperti dilakukan Buk Aci.
Buk Aci, Apuk, Samsir dan beberapa nama yang banyak dikenal pengidap stroke, menggunakan teknik refleksi. Sasarannya meransang kembali syaraf yang menjadi penyebab penyakit. Buk Aci pun mendapat ilmu pengobatan semacam ini bukan dari medis tapi daerah sebuah peristiwa yang tak dia duga. Sejak peristiwa itu, satu dua orang berhasil diobati. Kini, dari pukul empat sore hingga malam tiap harinya, banyak yang mengantri. Ia memang tidak seperti Wonder datang ke pelanggan tetapi pasienlah yang antri untuk dipijat.
Begitulah cara Bambang Kuseri alias Wonder memberi makna kata pijat, menerangkan simbol dan menyematkannya pada topi (seragam). Ia sematkan kata “Refleksi Go Internasional Indonesia”, “Wonder Hand Indonesia” hingga “Wonder Profesial” pada topinya.
Tuhan membentangkan ilmu, tersebar bersama alam. Tentu banyak ilmu yang bisa diperoleh. Dan Tuhan akan mengangkat derajat orang berilmu seperti janjiNya. Setelah wafat anak Adam, maka ilmu bermanfaat akan menolong di hari akhir. Hanya saja, banyak yang mengandalkan ilmu hanya untuk simbol diatas kertas, dikemas dengan pin lalu disematkan pada baju seragam. Hingga, kita tidak menyadari bahwa sesungguhnya ia sedang bekerja bukannya sedang menimba ilmu. (fiet)