TANJUNGPANDAN, DISKOMINFO – Memang tak mudah merubah midset masyarakat tambang. Selain harus didukung mental yang kuat, harus ada upaya untuk merubah ilmu menjadi amal. Pandangan ini disampaikan Bupati Belitung. Dengan kondisi wilayah dan karakter dan dinamika sosial budaya masyarakat, Belitung menjadi atom. Meski kecil, atom berperan penting bagi kehidupan di jagat alam semesta dan sebagai pusat ilmu pengetahuan.
Menerima kunjungan pendahuluan Universitas Indonesia di Rumah Dinas Bupati Belitung, 21 Februari lalu, Bupati Belitung, H.Sahani Saleh S.Sos meyakinkan bahwa dengan keberagaman potensi wilayah dan dinamika sosial ekonomi, Belitung berpotensi menjadi Pusat Studi dari berbagai Perguruan Tinggi di Indonesia.
Belitung sudah lama dikenal sebagai daerah tambang. Dan kini, mulai terlihat adanya pergeseran dari sektor pertambangan ke sektor pariwisata. Transformasi ekonomi yang terjadi memunculkan dinamika sosial ekonomi yang menarik. Tidak hanya wisatawan, pemerintah daerah, peneliti dan mahasiswa dari luar Belitung pun tertarik berkunjung ke Belitung. Dalam sebulan terakhir setidaknya sudah ada 3 perguruan tinggi yang tertarik melakukan penelitian mulai dari Univesitas Padjajaran, Sekolah Tinggi Ilmu Statistik hingga Universitas Indonesia.
Bertempat di Rumah Dinas Bupati, mahasiswa dan dosen pembimbing dari Universitas datang menyampaikan agenda pelaksanaan KKL di beberapa wilayah Kabupaten Belitung “ Agendanya, Kuliah Kerja Lapangan akan dilaksanakan bulan April 2017 nanti diikuti 112 mahasiswa. Kami menginginkan setiap mahasiswa menyusun laporan penelitan. Mudahan-mudahan bermanfaat juga bagi Belitung “ ujar Pembina KKL Mahasiswa
Kegiatan ini memfokuskan pada 5 tema penelitian yakni terkait dengan perubahan cuaca dan lingkungan, pergeseran lapangan usaha, dinamika sosial budaya, pemetaan potensi wilayah terutama pertanian dan pelaksanaan pelayanan dasar. Bupati menyambut baik rencana kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL atau KKN) di Belitung, menyusul kegiatan serupa yang sudah rutin dilaksanakan oleh mahasiswa UGM selama dua tahun terakhir.
“ Kalau kondisi masyarakat kita ya, seperti yang ada di Film Laskar Pelangi. Disini (Belitung) banyak yang bisa digali dari sisi ilmiah (ilmu pengetahuan) baik dari sisi ekonomi, sosial budaya. Baru-baru ini ada mahasiswa yang baru menyelesaikan S3 (sidang doktoral) untuk penelitian suku sawang dan tanggal 23 Februari datang lagi 12 orang profesor melakukan penelitian keberagaman hewan dan tumbuhan terkait dengan penetapan Belitong sebagai Geopark Nasional.” Ujar Bupati menggambarkan minat peneliti, mahasiswa, kalangan kampus datang ke Belitung.
Menyinggung tema trasformosi ekonomi dan peralihan mata pencarian masyarakat, Bupati menjelaskan kondisi sosial di Belitong. Merubah mindset masyarakat tambang ke masyarakat pariwisata memang tidak mudah, masyarakatnya sendiri harus punya mental yang kuat termasuk juga petaninya. Ada kesan terlena ketika hasil pertanian melimpah. Dengan kegiatan KKN ini Bupati beharap ilmu yang dimiliki bisa dipraktekkan “ilmu semoga bisa menjadi amal. Kalau petani berhasil bisa menular ke petani lain” tandas Bupati. Terkait dengan aplikasi ilmu pengetahuan. Bupati menyampaikan gagasan agar sentra produksi pertanian yang ada seperti areal pertanian di Kacang Butor dikembangkan sebagai laboratorium (pusat studi) bagi masyarakat.
Pertemuan yang juga dihadiri Asisten Sekda Bidang Perekonomidan dan Pembangunan, Drs Jasagung Haryadi, MSi, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, H.Paryanta SPd,Sip ini diwarnai diskusi kecil seputar upaya membangun mindset masyarakat, karakteristik wilayah kepulauan dan kaitnnya dengan Visi Misi Pemerintah Daerah yang menjadikan sektor sebagai perhubungan, pariwisata dan kelautan sebagai sektor unggulan.
Dijelaskan Bupati bahwa nelayan mampu membaca kondisi iklim sehingga pengetahuan lokal menjadi rujukan melakukan kegiatan usaha. “ Kalau musim timor nelayan bisa makmur, musim tenggara, musim selatan sudah bertahan, musim barat bisa melarat “ ujar Bupati menghidupkan suasana.
Sebagaimana dijelaskan Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab.Belitung, H.Paryanta,SPd,S.Ip, kegiatan penelitian dalam rangka KKL mahasiswa nantinya akan disebar ke beberapa desa/kelurahan. Mereka akan ditempatkan terpusat di Sanggar Kegiatan Belajar. Dengan dijadikan Belitung sebagai tujuan studi lapangan, bukan hanya proses alih ilmu pengetahun namun juga berdampak pada perputaran uang setara bahkan melebihi dampak kunjungan wisata dengan lama kunjungan 1 -3 hari (fiet)