Selama dua hari (23-24 Februari 2017), Dinas Pariwisata Kabupaten Belitung mengadakan workshop souvenir kepada 40 peserta dari desa/kelurahan di Kecamatan Tanjungpandan mendatangkan narasumber dari Bogor dan Tanjungpandan yakni Syahrizal Bustami, Indra Setiawan (keduanya dari RF Craft Bogor) dan Sulaiman Ikhsan dari Galery KUKM Kabupaten Belitung. Antusias peserta cukup tinggi. Selain memberikan pelatihan, narasumber juga mendorong peserta agar giat memasarkan produk mereka dan membuka jaringan pemasaran lebih luas
“ Tidak hanya melatih kami juga memasarkan produk apalagi sekarang bisa menggunakan pemasaran online “ ujar Syahrizal yang juga pemilik dari rumah produksi RF Craft. RF adalah singkatan dari Recycle Full yang menegaskan produk mereka berbasil bahan daur ulangi. RF menampung barang bekas dari perumahan ataupun kantor. Setelah diolah, produknya dipasarkan ke galeri di Dekranasda, Dinas Pariwisata ataupun Dinas KUKM selain melalui online. Besarnya peluang usaha kerajinan ini membuat Syahrizal memutuskan mengajukan pensiunan diri “ Karena peluang usahanya terbuka luas, saya memutuskan berhenti menjadai PNS “ kenang Syahrizal.
Kisah keberhasilan RF Craft tidak terlepas dari jaringan kerjasama yang mereka bangun bersama komunitas-komunitas pengrajin. Sebagaimana diharapkan oleh Kepala Dinas Pariwisata, Ir.Hermanto saat menyampaikan sambutan pembukaan. “ Ekonomi kreatif lebih menekankan pada kreativitas, ide dan inovasi sumberdaya manusia. Dengan ekonomi kreatif kita akan semakin kreatif menyajikan produk-produk. Selanjutnya muncul peluang baru, dengam begitu produk menjadi inovatif “ himbau Hermanto mengingatkan peserta akan besarnya peluang usaha.
Banyak disekeliling kita barang-barang bekas yang bisa dimanfaatkan dan ini butuh ketrampilan untuk menjadikan barang –barang tersebut bernilai nilai dan memiliki estetika yang tinggi kemudian. Oleh karena itu, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Belitung berharap, dengan kegiatan workshop kerajinan ini, tercapai maksud dan tujuan yakni memberikan pemahaman tentang manfaat dan peluang pasar. Kedua memberikan keahlian baru setidaknya dapat digunakan sendiri. Ketiga, memicu semangat pelaku ekonomi kreatif untuk berwirausaha dan memanfaatkan sumberdaya yang ada (seperti barang bekas). Keempat, memberikan ruang bagi pelaku ekonomi kreatif ataupun generasi muda agar lebih kreatif.
Diakhir sambutannya, Kadin Pariwisata berharap kepada peserta workshop dapat meningkatkan daya kreatif dan menjadikan produk yang dihasilkan dapat memenuhi kebutuhan pasar yang pada akhirnya akan menunjang pembangunan di sektor pariwisata. (fiet)