Dispar Merevitalisasi Destinasi Wisata Berbasis Masyarakat

SIJUK, DISKOMINFO – Menurunnya daya tarik wisata salah satunya diakibatkan kurangnya partisipasi masyarakat dalam mengelola destinasi wisata. Untuk meningkatkan kapasitas dan kelembagaan masyarakat di Destinasi Wisata, Dinas Pariwisata Kabupaten melaksanakan Pelatihan Desa Wisata Sijuk. Lebih tepatnya melakukan revitalasi karena Desa Wisata Sijuk sudah terbentuk tahun 2010 dengan stimulan kegiatan PNPM Mandiri Pariwisata dari Kemenpar. Sayangnya, pengembangan Desa Wisata Sijoek kurang optimal.

Tata Ruang Kapanten Belitung menempatkan Kecamatan Sijuk sebagai daerah pariwisata bahkan Pemerintah Pusat menetapkan Tanjung Kelayang, Desa Keciput sebagai titik pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional. Gaung Kecamatan Sijuk khususnya Tanjung Kelayang (Desa Keciput sudah ersebar luas hingga ke mancanegara. Bagaimana dengan Desa Sijuk?

“Bicara Sijuk, ya Desa Sijuk. Dari namanya saja, Desa Sijuk yang seharusnya menjadi jantung (pusat pertumbuhan) apalagi sejarah dan bangunan peninggalannya mendukung sebagai potensi wisata. Artinya seluruh potensi yang ada harus digali dan dikembangkan. Pemerintah pusat bahkan menekankan pengembangan wisata itu harus melibatkan masyarakat atau Community Base Tourism” kata Ir. Hermanto, Kadin Pariwisata ketika membuka Pelatihan Desa Wisata 2017. Hermanto juga berharap agar masyarakat dapat memperoleh manfaat ekonomi dari pembangunan pariwisata khususnya di Kecamatan Sijuk. “Masyarakat harus jadi pelaku dan tuan rumah yang baik, bukan menjadi penonton“ himbau Hermanto.

Pelatihan ini diikuti sebanyak 30 peserta berasal dari Pokdarwis, Pengelola Homestay, Kelompok Usaha Kuliner, Pengelola Mangrove Cipta Kuale dan warga Sijuk lainnya, dilaksanakan selama selama 3 hari, dari tanggal 27 Februari hingga 1 Maret 2017. Peserta dibekali dengan teori dan praktek oleh nasumber terkait pengelolaan desa wisata, kelembagaan desa wisata, identifikasi potensi wisata, pelatihan dasar Pemandu Wisata, penyusunan paket wisata (travel pattern), pembinaan homestay, budaya sebagai unsur keunikan di Desa Wisata dan materi hygiene dan sanitasi dalam penyediaan homestay.

Manfaat dari Pelatihan Desa Wisata adalah terbentuknya Desa Wisata Berbasis Masyarakat. Agar tidak sekedar menjadi peserta, Lia Muliani membekali materi dan bertukar pengalaman tentang bagaimana menyusun paket wisata. Interaksi Lia dengan peserta menunjukkan perlunya konsistensi dan motivisai semua pihak.

Ir. Doto Yogantoro (Ketua Yayasan Desa Wisata Nusantara) sekaligus pengelola di Desa Wisata Pentingsari. “ Ini untuk memperkuat program nasional dan memang ada keinginan masyarakat untuk memiliki Desa Wisata di setiap desa. Desa Wisata memiliki produk yang akan dijual.Salah satunya Homestay.” Ujar Doto. Karena homestay menggunakan sebagian ruang rumah sebagai akomodasi wisatawan maka tidak perlu membangun dari awal tetapi harus meningkatkan dan memberikan terhadap tamu layaknya menjadi bagian dari keluarga. Namun homestay juga perlu didukung dengan atraksi seperti atraksi berbasis alam. Untuk itu homestay perlu didukung dengan keberadaan Desa Wisata yang menyediakan sarana prasarana yang dibutuhkan wisatawan seperti menyediakan atraksi, kuliner, atraksi seni berbasis budaya lokal termasuk cinderamata.

Dalam perkembangan pariwisata, budaya memberi andil besar dalam menguatkan karakteristik destinasi wisata. Begitupun aspek kesehatan , jangan sampai diabaikan khususnya air bersih dan kebersihan . “Sijuk memiliki sejarah yang panjang baik sebagai penyebaran kota pelabuhan maupun pusat perkembangan agama Islam. Jadi sangat tidak wajar kalau tidak mengambil peran apalagi sebagai Ibukota Kecamatan Sijuk sementara KSPN ada di Kecamatan Sijuk” ujar Achmad Hamzah saat memberikan materi budaya kepada peserta pelatihan.

Sementara Elmiati, narasumber dari Forum Pelangi Bertuah Sehat, menegaskan perlunya memperhatikan kondisi kesehatan, keberishan lingkungan di lokasi homestay dan memaparkan bagaimana pengaruh kesehatan terhadap perkembangan pariwisata. “ Berdasarkan data dari suatu lembaga penelitian, Indonesia ini dianggap sebagai negara yang membuang sampah ke laut terbesar ketiga di dunia” kata Elmiati STP.

Di akhir kegiatan, peserta akan dipandu untuk merancang paket wisata untuk memastikan mereka memahami materi yang disampaikan narasumber. “ Alhamduillah, semalam terbentuk Desa Wisata Kuale Sijoek. Rembug warga yang dipimpinlangsung oleh Kades Sijuk (Syahrizal. yang diputuskan Sutami Sani (kader penggarak di lembaga Sekolah Tani Rakyat atau Setara) Lembaga sebagai Ketua Desa Wisata Sijoek “ kata Natasia, Kasie Tata Kelola Destinasi dan Pemberdayaan Masyarakat, Dispar Kabupaten Belitung.

Menurut Natasia, Sijuk banyak potensi wisata namun orang hanya melintas. Karena itu ia berharap wiasatawan berkunjung ke Desa Wisata sedang daya tarik wisata seperti Kuale Sijoek merupakan bagian. Tujuannya untuk membuat lama tinggal (long stay guest) wisatawan menjadi lebih lama. “Karena itu kita melibatkan Pokdarwis sebagai penggerak Desa Wisata termasuk pelaku usaha homestay dan kuliner “ pungkas Natasia (fiet)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *