TANJUNGPANDAN, DISKOMINFO – Upaya mengembangkan pariwisata Belitung sama halnya dengan memperjuangkan martabat. Hal ini diungkapkan Bupati ketika membuka Rakor Pembangunan Kepariwisatan, pagi ini (6/3) . Sementara Konsultan Mark plus menunjukkan martabat Belitong memberikan Belitung dengan predikat ‘Destinasi dengan Daya Saing’ peringkat ketiga dari 10 destinasi yang dinilai dan predikat Belitung sebagai ‘Destinasi Menjanjikan’.
Rakor Pembangunan Kepariwisataan yang diinisiasi Dinas Pariwisata Kabupaten Belitung menghimpun sejumlah isu, kendala, hambatan dan perkembangan pariwisata terkini melibatkan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah OPD dan instansi vertikal yang bersifat koordinatif dan integratif. Isu terkait pembangunan Bandara Internasional, ditegaskan Bupati bahwa sekarang ini sudah dilakukan simulasi bahkan beberapa maskapai telah menjajaki rute Belitung-Guangzou, Belitung-Singapura.
Setidaknya, gaung pariwisata Belitung di tingkat nasional dan internastional terbaca pertemuan asosiasi pariwisata dan keinginan mereka untuk tahu lebih banyak tentang Belitung. “ Setiap 3 bulan kita (Asosiasi Pelaku Wisata Indonesia) diundang ke istana negara. Dan pertanyaan orang tentang Belitung banyak sekali “ kata Agus Pahlevi kemarin saat menjadi panelis ‘Kelakar Kun KAHMI’ (5/3). Dalam waktu dekat ini, Bupati Belitung diundang oleh World Tourism Cities Federation (WTCF) untuk memaparkan potensi pariwisata Belitung di Penang, Malaysia.
Dengan gaung ke luar negeri, predikat yang diberikan oleh Konsultan Markplus dan undangan dari WTCF, tidak salah kalau Bupati menyebutnya sebagai martabat. Namun Dinas Pariwisata masih memerlukan untuk menerima masukan dari OPD.
“ Gagasan ‘One Village One Destination’ dari Bupati itu baik , tapi kami kesulitan jika letaknya di mangrove atau kawasan pesisir. Hal ini terkait regulasi (Tata Ruang Kelautan yang menjadi wewenang Provinsi) “ ungkap Destika Efenly, Kadin Perikanan dan Kelautan. Sementara Kabis Ekonomi Bappeda, Bakri Hauriansyah menyampaikan laporan masyarakat seperti pungli di Mercusuar, buruknya pengelola memberlakukan Pulau Burung dan sampah yang perlu disikapi “.Bupati sempat menyampaikan beberapa isu terkait dengan kerusakan jalan menuju destinasi wisata “ Saya harap PU dapat seger memperbaiki kerusakan “ tegas Bupati.
Plt Kepala Dinas PU, menyikapi masalah lerusakan jalan di jalur wisata yang merupakan jalan kabupaten. ” Jalan itu bukan jalan provinsi tapi jalan kabupaten. Untuk pengembangan pariwisata sudah cukup layak ” kata Agus Siregar . Jalan kabupaten ditujukan untuk kendaraaan bermuatan dibawah 8 ton. namun sering dilewati kendaraan pengangkut hasil tambang. Kini perizinan pertambangan di kabupaten/ kota di wilayah Babel sudah menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Bupati juga menghimbau dalam Rakor ini pembangunan kepariwisataan ini agar dapat menyelesaikan permasalah lintas sektor, diketahui dan dicarikan solusinya dengan segera. Terkait dengan beragam isu, kondisi dan masalah, pada tahu 2016 Litbang Kompas dan Kemenpar melakukan riset dengan mengumpulkan data-data kepariwisataan dengan aplikasi sistem informasi dari seluruh Indonesia, hasilnya Indeks Daya Saing Pariwisata Kabupaten Belitung menduduki peringkat ke-20 dari seluruh Provinsi, Kabupaten/kota yang dinilai.
“Dinamika masyarakat tentu membutuhkan dukungan, koordinasi OPD yang nanti bisa ditindaklanuti dalam bentuk Masterplan ataupun Studi Kelayakan. Untuk persoalan mendasar yakni sampah atau kebersihan memang perlu dikawal dalam proses perencanaannya termasuk menindaklanjuti “ tandas Kepala Dinas Pariwisata, Ir.Hermanto.
Dengan adanya rapat koodinasi ini, Tim Kooridasi dan Kelompok Kerja Kepariwisataan selanjutnya akan menindaklanjuti isu dan permasalahan kepariwisatan dalam bentuk kegiatan di OPD masing-masing. (fiet)