TANJUNGPANDAN, DISKOMINFO – Berangkat !. Suara pendonor begitu terdengar mesin mobil. Suasana dalam mobil transfusi darah pun tak pelak penuh tawa. Rasa gembira terpancar dari wajah pendonor yang ikut menyumbangkan darahnya ketika mobil transfusi terparkit di halaman Pokja Wartawan Belitung tadi pagi (14/3). Hari ini, PMI bersama Pokja Wartawan memang tengah menggelar Bhakti Sosial Donor Daerah dalam rangka memperingati Hari Jadi Pokja Wartawan Belitung ke-15.
Ketua Pokja Wartawan Belitung, Fitriyadi mengungkapkan pada peringatan Hari Jadi ke-15 ini, Pokja Wartawan ingin menggalang kebersamaan dan solidaritas sesama manusia “Dengan donor darah diharapkan timbul kebersamaan dan solidaritas sesama insan pers dan sesama manusia“ ujar Fitriyadi yang biasa dipanggil Piping.
Beragam kegiatan digelar di Hari Jadi Pokja Wartawan Belitung, yang terbentuknya pada 14 Maret 2002 silam “Selain donor darah kami juga akan memberikan penghargaan kepada tokoh pelopor pers di Belitung dan pejabat yang bersentuhan dengan kinerja jurnalis. Kita juga ingin menjalin kebersamaan dengan masyarakat melalui donor darah berbagi kebagian dengan menggelar hiburan rakyat. Puncak peringatan hari jadi ke-15 Pokja akan dilaksanakan tanggal 18 Maret nanti.” jelas Tedja Pramana, Ketua Pelaksana Peringatan Hari Jadi ke-15 Pokja Wartawan Belitung.
Gagasan melaksanakan bhakti sosial oleh Pokja Wartawan ini disambut baik oleh PMI, mengingat kebutuhan darah di Belitung cukup tinggi terutama semenjak adanya instaliasi pencucian darah. “Jumlah pendonornya tidak tentu. Namun kalau ada organisasi yang ber-ulang tahun biasanya banyak yang mendonorkan darah. Dulu kita melakukan 100-200 kali transfusi darah, sejak ada cuci darah bisa 300 kali transfusi. Dari golongan darah O, A, B, AB, golongan darah AB yang paling sedikit sementara kebutuhannya tinggi.“ ujar Hawani, petugas dari Bagian Teknis Unit Tranfusi Daerah PMI Kabupaten Belitung.
“Kita tidak usah takut apalagi donor darah rutin. Ini (bhakti sosial) baik sekali. Selain membantu sesama, dengan mendonorkan darah kita bisa juga mengetahui penyakit menular seperti Hepatitis B dan C, HIV dan spilis” kata dr Titik Handayani Tanujaya yang mendampingi petugas PMI selama Bhakti Sosial. Ditambahkan Hawani, biasanya kalau sudah mendonorkan darahnya, pendonor merasa terpanggil untuk membantu orang lain. (fiet)