PULAU SUMEDANG, DISKOMINFO – Setelah sekian lama tekendala akses informasi dunia luar. Kini, warga di pulau Sumedang bisa lega. Sejak lama sebagai kawasan “blank spot” sehingga sulit mendapat akses sinyal komunikasi . Dengan jumlah penduduk relatif kecil tak kurang dari 600 jiwa ini, provider seluler berfikir ulang untuk menanamkan investasi.
Kondisi ini membuat warga dipaksa mengupayakan akses komunikasi secara mandiri. Hampir tiap rumah memiliki alat komunikasi berupa telepon genggam karena merupakan kebutuhan yang sangat penting walaupun harus mendatangi bisa digunakan lokasi bersinyal.
Desa Pulau Sumedang merupakan bagian dari kecamatan Membalong yang hanya bisa ditempuh melalui jalur laut.
Perjuangan Diskominfo Kabupaten Belitung selaku leading sektor di bidang telekomunikasi untuk mengupayakan ketersedian layanan internet berbuah hasil.
Sabtu (14/03/2020), Diskominfo bersama vendor penyedia layanan internet satelit membangun stasiun VSAT ke desa Pulau Sumedang untuk guna mempernudah akses komunikasi dan informasi warga pulau.
Tiba di desa tersebut, rombongan disambut hangat oleh warga yang sebelumnya sudah mengetahui bahwa maksud dan tujuan kedatangan rombongan dari Diskominfo.
“Jujur saya baru ini mendapatkan sambutan yang sangat antusias seperti ini,” ungkap Rizli, teknisi dari vendor penyedia layanan internet satelit dimaksud.
Dibantu warga, proses pointing satelit dapat dilakukan dengan cepat, satelit sudah dengan status terkunci (locked) pada hari pertama kedatangan. Namun layanan tersebut memerlukan konfigurasi yang lumayan menyita waktu sehingga baru bisa digunakan warga secara masal pada hari ketiga (16/03/2020).
Begitu stasiun penerima sinyal atau VSAT (Very Small Aperture Terminal) sudah terpasang, tak ayal warga pun langsung berkomunikasi dengan keluarga yang berada di luar pulau. Menurut monografi desa Pulau Sumedang luas wilayah 19 hektar.
Ada yang menghubungi anaknya yang sedang melanjutkan pendidikan di luar pulau.
Internet saat ini sudah merupakan kebutuhan bagi pemerintah baikpun warga didaerah ini.
Kepala Desa Pulau Sumedang, Ambo Rape menyebut, internet dapat digunakan untuk mempermudah urusan pemerintahan misalnya untuk mengirim data, bertukar informasi, dan saat ini dirinya merasa bisa lebih aktif serta lebih cepat dalam bertukar informasi dengan kepala desa lain yang tergabung dalam APDESI.
Hal ini tentunya sangat baik untuk bisa digunakan dalam pengambilan keputusan dan merencanakan pembangunan untuk daerahnya.
Tak hanya mendukung proses perencanaan pembangunan desa, akses internet ini berpengaruh terhadap akses pendidikan.
Menurut Ambo, selama ini sangat sulit bagi orang tua untuk memantau perkembangan pendidikan anak, tak terkecuali kebutuhan anak di rantau. Sulitnya melakukan kontrol tak ayal ini menjadi penyebab banyaknya anak desa tersebut putus sekolah.
Pulau Sumedang hanya memiliki sekolah dasar. Untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, anak-anak Sumedang harus ke luar pulau Sumedang.
Layanan internet memudahkan masyarakat mengamati perkembangan ekonomi. Ambo menjelaskan pentingnya komunikasi bagi desa yang kebanyakan masyarakatnya bekerja sebagai nelayan ini. Untuk hasil tangkapan pun terbilang masih lumayan banyak setiap harinya, dan biasanya mereka menjual hasil tangkapannya ke Tanjungpandan atau Pulau Bangka.
Disinilah menurut Ambo fungsi komunikasi menjadi penting bagi perekonomian mereka.
“Kalo selama ini sulit kami mendapatkan informasi harga ikan. Kami tidak bisa mengetahui di daerah mana harga jual ikan yang lebih tinggi. Nah dengan adanya (layanan internet) ini kami bisa menghubungi rekan ataupun keluarga di sana ketika mau menjual ikan,” ungkap Ambo.
Sekretaris Desa Pulau Sumedang, Irwan mengungkapkan, dengan adanya layanan internet ini memudahkan keluarganya saling berinteraksi.
Irwan dan Istrinya yang merupakan Perawat di daerah ini saling bergantian untuk berpergian keluar pulau untuk menjalankan tugas.
“Saat ini istri saya lagi ada pelatihan diluar pak, Alhamdulillah sekarang sudah bisa berkomunikasi walaupun saat ini saya berada disiini,” ungkapnya.
Sementara itu salah seorang warga juga mengungkapan manfaat internet yang sudah bisa dijangkau didesanya ini, kepada Diskominfo pria yang akrab disapa Pak Aji didaerah ini mengungkapkan bahwa dirinya sempat khawatir dengan keadaan anaknya yang saat ini sedang melanjutkan kuliah diluar pulau Belitung sehubungan dengan maraknya isu virus corona yang sedang berkembang dimasyarakat.
“Alhamdulillah tadi (17/03/2020) habis menelpon (menggunakan aplikasi Whatsapp) anak saya yang sedang kuliah di Yogya, karena khawatir juga dengan keadaanya, karena sekarang kan lagi heboh virus corona pak,” tandasnya saat mengantar rombongan Diskominfo kedermaga untuk kembali ke Tanjungpandan.(Randra/IKP)